Pernahkah Anda melihat foto dengan subjek yang sangat tajam dan menonjol, sementara latar belakangnya tampak buram, lembut, dan menghasilkan bulatan-bulatan cahaya yang indah? Itu adalah efek bokeh, dan pesonanya memang sulit untuk diabaikan. Banyak yang beranggapan bahwa untuk mendapatkan hasil semacam itu, Anda perlu kamera profesional super mahal atau lensa-lensa premium. Namun, kabar baiknya adalah tidak selalu demikian! Dengan cara setting kamera bokeh yang tepat, bahkan dengan peralatan yang tidak terlalu canggih sekalipun, Anda bisa menciptakan efek visual yang menawan ini. Mari kita selami lebih dalam bagaimana Anda bisa menguasai seni memburamkan latar belakang ini dan membuat foto-foto Anda terlihat lebih dramatis dan profesional.
Efek bokeh berasal dari bahasa Jepang yang berarti “buram” atau “kabur”, dan dalam fotografi mengacu pada kualitas estetika area yang tidak fokus (out-of-focus). Daya tarik utama bokeh terletak pada kemampuannya untuk mengisolasi subjek dari lingkungannya, menarik perhatian langsung ke objek utama yang ingin Anda sorot. Latar belakang yang lembut dan buram tidak hanya menghilangkan gangguan visual, tetapi juga menambah dimensi artistik pada foto Anda.
Pada dasarnya, efek bokeh adalah hasil dari pengelolaan kedalaman bidang (depth of field) yang dangkal. Kedalaman bidang adalah rentang jarak dalam foto yang tampak fokus. Ketika kedalaman bidang ini dangkal, hanya sebagian kecil dari pemandangan yang akan fokus, sementara sisanya (baik di depan maupun di belakang subjek) akan buram. Kualitas dan keindahan blur inilah yang dikenal sebagai bokeh.
Sebelum kita masuk ke panduan cara setting kamera bokeh yang lebih praktis, penting untuk memahami tiga elemen dasar dalam fotografi yang dikenal sebagai Segitiga Eksposur: Aperture (Bukaan Lensa), Shutter Speed (Kecepatan Rana), dan ISO. Meskipun ketiganya bekerja sama untuk mengontrol pencahayaan pada foto Anda, salah satunya memiliki peran yang sangat dominan dalam menciptakan efek bokeh.
Aperture adalah faktor paling penting dalam menentukan seberapa buram latar belakang foto Anda. Aperture mengacu pada ukuran bukaan lensa yang memungkinkan cahaya masuk ke sensor kamera. Ukuran bukaan ini diukur dalam angka f-stop (misalnya f/1.4, f/2.8, f/5.6, f/11).
Inilah mengapa lensa dengan kemampuan bukaan besar (sering disebut “lensa cepat” atau “lensa prime”) sangat dicari untuk fotografi potret atau situasi di mana bokeh adalah prioritas.
Shutter speed adalah durasi waktu sensor kamera terpapar cahaya. Ini terutama mengontrol kecerahan foto dan kemampuan Anda untuk membekukan gerakan atau membuat efek blur gerakan. Shutter speed tidak secara langsung memengaruhi bokeh, tetapi Anda perlu menyesuaikannya agar foto Anda memiliki eksposur yang tepat setelah mengatur aperture. Jika Anda menggunakan bukaan lensa yang sangat lebar (angka f-stop kecil), Anda mungkin perlu shutter speed yang lebih cepat untuk menghindari overeksposur, terutama dalam kondisi terang.
ISO mengukur sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. ISO yang lebih tinggi membuat sensor lebih sensitif, memungkinkan Anda mengambil gambar dalam kondisi kurang cahaya, tetapi juga berisiko menghasilkan noise (bintik-bintik) pada foto. Seperti shutter speed, ISO tidak langsung memengaruhi bokeh, tetapi Anda perlu menyeimbangkannya dengan aperture dan shutter speed untuk mendapatkan eksposur yang benar tanpa mengorbankan kualitas gambar.
Sekarang, mari kita masuk ke inti panduan ini. Berikut adalah langkah-langkah detail cara setting kamera bokeh agar Anda bisa mulai mencobanya sendiri.
Meskipun artikel ini berfokus pada pengaturan, pilihan lensa adalah fondasi untuk bokeh yang kuat. Jika Anda serius ingin menghasilkan efek bokeh yang indah, pertimbangkan untuk berinvestasi pada lensa yang tepat.
Lensa kit standar (misalnya 18-55mm f/3.5-5.6) bisa menghasilkan bokeh, tetapi tidak sekuat lensa dengan aperture yang lebih lebar karena bukaan maksimumnya yang lebih kecil.
Untuk mengontrol aperture sepenuhnya, putar dial mode pada kamera Anda ke “Av” (Aperture Priority) untuk Canon atau “A” (Aperture Priority) untuk Nikon, Sony, Fuji, dll. Dalam mode ini, Anda mengatur aperture, dan kamera secara otomatis akan mengatur shutter speed untuk mendapatkan eksposur yang benar. Ini adalah mode yang paling direkomendasikan saat Anda belajar cara setting kamera bokeh. Anda juga bisa menggunakan mode Manual (M) jika Anda sudah nyaman mengontrol ketiga elemen eksposur.
Inilah langkah yang paling krusial. Setelah Anda berada dalam mode Aperture Priority, gunakan dial kontrol pada kamera Anda untuk menurunkan angka f-stop serendah mungkin. Misalnya, jika lensa Anda adalah 50mm f/1.8, atur ke f/1.8. Jika Anda menggunakan lensa kit 18-55mm, atur ke f/3.5 (pada 18mm) atau f/5.6 (pada 55mm). Semakin kecil angka f-stop, semakin besar bukaan lensa, dan semakin buram latar belakangnya.
Prinsip dasar kedalaman bidang adalah: semakin dekat Anda dengan subjek, semakin dangkal kedalaman bidang, dan semakin kuat efek bokehnya. Cobalah untuk mendekat ke subjek Anda sejauh yang memungkinkan, pastikan lensa masih bisa fokus. Namun, perlu diingat jarak fokus minimal lensa Anda. Jangan sampai terlalu dekat hingga lensa tidak bisa mengunci fokus.
Selain mendekati subjek, Anda juga perlu menjauhkan subjek Anda dari latar belakang. Bayangkan ada jarak yang signifikan antara subjek Anda dan apa pun yang ada di belakangnya. Semakin jauh latar belakang dari subjek, semakin blur latar belakang tersebut. Ini adalah salah satu teknik paling efektif dalam panduan cara setting kamera bokeh ini.
Misalnya, jika Anda memotret seseorang di taman, minta mereka untuk berdiri beberapa meter di depan pohon atau semak-semak, bukan langsung menempel pada dinding.
Setiap lensa memiliki jarak fokus minimal, yaitu jarak terdekat di mana lensa dapat mengunci fokus pada subjek. Jika Anda terlalu dekat dari jarak ini, lensa tidak akan dapat fokus, dan gambar Anda akan buram seluruhnya. Selalu pastikan Anda tetap berada di luar batas jarak fokus minimal ini.
Jika Anda menggunakan lensa zoom (misalnya 18-55mm, 70-200mm), gunakan panjang fokus terpanjang yang tersedia pada lensa Anda. Misalnya, pada lensa 18-55mm, atur ke 55mm. Pada lensa 70-200mm, atur ke 200mm. Panjang fokus yang lebih panjang (telephoto) secara alami akan “mengompres” latar belakang dan membuatnya tampak lebih buram, bahkan pada aperture yang sama. Efek ini sering disebut sebagai bokeh telephoto atau kompresi perspektif.
Ukuran sensor kamera juga berperan dalam potensi bokeh.
Kamera Full-frame (sensor besar) memiliki potensi bokeh terkuat karena untuk mendapatkan field of view yang sama dengan sensor yang lebih kecil, lensa pada full-frame akan memiliki panjang fokus absolut yang lebih panjang, atau aperture yang lebih besar (relatif terhadap crop factor*).
Meskipun demikian, jangan berkecil hati jika Anda memiliki sensor yang lebih kecil. Dengan cara setting kamera bokeh yang tepat dan lensa yang sesuai, Anda tetap bisa mendapatkan hasil yang bagus.
Bokeh terlihat paling cantik ketika ada titik-titik cahaya kecil di latar belakang yang bisa diburamkan menjadi bulatan-bulatan indah. Ini bisa berupa lampu kota di malam hari, pantulan cahaya matahari pada dedaunan, atau bahkan tetesan embun. Cahaya latar belakang yang terang dan terpisah-pisah akan membuat bokeh Anda lebih menonjol dan menarik. Pastikan subjek Anda juga mendapatkan pencahayaan yang cukup.
Selain pengaturan teknis, komposisi Anda juga memengaruhi tampilan bokeh. Cobalah berbagai sudut pandang (tinggi, rendah, eye-level) dan komposisi untuk melihat bagaimana hal itu memengaruhi pemburaman latar belakang. Terkadang, sedikit perubahan posisi atau sudut bisa membuat perbedaan besar pada estetika bokeh Anda. Pertimbangkan juga leading lines atau framing untuk mengarahkan pandangan ke subjek yang tajam.
Untuk mengoptimalkan panduan cara setting kamera bokeh Anda, pertimbangkan tips tambahan ini:
Ada beberapa mitos seputar bokeh yang perlu diluruskan:
Menguasai cara setting kamera bokeh bukanlah tentang menghafal angka, tetapi tentang praktik dan eksperimen. Setiap lensa, setiap kamera, dan setiap situasi pencahayaan akan sedikit berbeda.
Jika Anda ingin serius tentang bokeh, pertimbangkan lensa-lensa berikut:
Menginvestasikan pada lensa yang tepat akan sangat membantu Anda dalam menguasai cara setting kamera bokeh dan menghasilkan gambar yang menawan.
Menguasai cara setting kamera bokeh memang membutuhkan sedikit latihan, tetapi hasilnya sangat sepadan. Dengan memahami peran aperture, jarak, dan pemilihan lensa, Anda bisa mengubah foto-foto Anda dari biasa menjadi luar biasa, memberikan sentuhan profesional yang menonjolkan subjek Anda dengan indah. Ingat, fotografi adalah seni sekaligus ilmu. Jangan ragu untuk bereksperimen, temukan gaya Anda sendiri, dan nikmati proses kreatifnya. Sekarang saatnya Anda mengambil kamera, mencoba pengaturan ini, dan mulai menciptakan latar belakang buram yang indah! Selamat memotret!
—
1. Apakah semua kamera bisa menghasilkan bokeh?
Hampir semua kamera dengan kontrol manual (DSLR, mirrorless) bisa menghasilkan bokeh, meskipun kualitas dan kekuatannya akan sangat bervariasi tergantung pada ukuran sensor dan lensa yang digunakan. Kamera smartphone umumnya mensimulasikan bokeh secara digital karena sensornya yang sangat kecil.
2. Apa bedanya bokeh dari kamera dan dari smartphone?
Bokeh dari kamera dengan lensa fisik adalah hasil optik alami dari kedalaman bidang yang dangkal. Ini menghasilkan blur yang halus dan gradasi yang indah. Bokeh dari smartphone seringkali dihasilkan oleh algoritma perangkat lunak (mode potret), yang mungkin terlihat kurang alami, terkadang dengan cut-out yang kurang sempurna di sekitar subjek.
3. Lensa apa yang paling direkomendasikan untuk bokeh?
Lensa prime dengan aperture lebar seperti 50mm f/1.8 adalah rekomendasi terbaik untuk pemula karena terjangkau dan efektif. Lensa dengan panjang fokus lebih panjang seperti 85mm atau 135mm (f/1.8 atau f/1.4) juga sangat direkomendasikan untuk bokeh potret yang ekstrem.
4. Bokeh saya terlihat kasar atau aneh, mengapa?
Bokeh yang kasar bisa disebabkan oleh beberapa faktor: aperture yang terlalu kecil (angka f-stop besar), jarak subjek ke latar belakang yang kurang jauh, atau latar belakang itu sendiri yang terlalu ramai dan memiliki kontras tinggi. Kualitas lensa juga memengaruhi kehalusan bokeh. Lensa berkualitas tinggi biasanya menghasilkan bokeh yang lebih creamy.
Cara Setting Kamera Nikon - Selamat datang, para pencinta fotografi dan pemilik kamera Nikon! Apakah…
Cara Setting Kamera DSLR - Selamat datang, para calon fotografer! Apakah Anda baru saja memiliki…
Daftar Lengkap Pinjaman Online Berizin OJK - Banyaknya kebutuhan masyarakat masa kini tampaknya menjadi peluang…
Harga Tiket Bioskop XXI Weekday dan Hari Jumat - Ada yang suka nonton di bioskop…
Cara Mengatasi HP Samsung Lemot - HP yang lemot biasanya akan membuat kita malas untuk…
Cara Ngecek Sinyal Indosat Sedang Gangguan atau Tidak Hari ini - Salah satu provider tanah…
This website uses cookies.